GAKESLAB Indonesia Provinsi Kepri Gelar Musyawarah Provinsi ke 2 Periode 2022-2026

Ket foto: Gabungan perusahaan alat-alat kesehatan & laboratorium Indonesia (Gakeslab) Indonesia Kepulauan Riau menggelar musyawarah provinsi ke-2 dan pelantikan pengurus periode 2022-2026 di Hotel Golden View.

MIMBARPUBLIK.COM, BATAM  – Gabungan perusahaan alat-alat kesehatan & laboratorium Indonesia (Gakeslab) Indonesia Kepulauan Riau menggelar musyawarah provinsi ke-2 dan pelantikan pengurus periode 2022-2026.

Musyawarah ini dilaksanakan di  Hotel Golden View, Kota Batam, pada Senin (8/8/2022) yang dihadiri, PLH Ketua Gakeslab Indonesia prov kepri Nimrod Sitohang,  Sekjen Gakeslab Indonesia, Dr. Randy H. Teguh, MM, Ketua Gakeslab Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Masni, ST, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Mochammad Bisri.

Sebagai Mitra Pemerintah dan swasta, kepengurusan ini bertujuan untuk mewujudkan Dunia Usaha Nasional di bidang alat-alat kesehatan dan laboratorium yang kuat, berdaya cipta dan berdaya saing tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Gakeslab Indonesia, Dr. Randy H. Teguh, MM, mengatakan, kegiatan musyawarah Gakeslab Provinsi Kepri dengan agenda pembentukan kepengurusan dan memilih Ketua Gakeslab Kepri.

Kemudian dilanjutkan dengan pelantikan kepengurusan serta talkshow dengan tema “Kemandirian alat kesehatan khususnya peranan dari distributor setempat”.

Dengan adanya kepengurusan ini, agar perlu dipahami bahwa alat kesehatan merupakan bagian dari ketahanan bangsa, Randy berharap Gakeslab tidak mati suri lagi.

Ia berharap tentunya saat ini perlu disadari bahwa alat kesehatan bagian dari ketahanan bangsa dan negara. Kami merasa bahwa sekarang ini adalah saat yang tepat dan Gakeslab kedepannya tidak akan mati suri lagi.

“Tentu dengan harapan keaktifan kepengurusan, karena sebagai asosiasi atau organisasi tidak akan bergerak kalau kepengurusannya tidak bergerak,” ungkapnya.

Dengan momentum yang ada saat ini, lanjut Randy,  dengan pembelajaran dari pandemi untuk alat kesehatan merupakan unsur yang penting dan juga dorongan pemerintah untuk adanya Kemandirian alat kesehatan dalam negeri, peranan asosiasi akan menjadi penting.

“Asosiasi adalah kumpulan pelaku usaha, jadi untuk pengadaan alat kesehatan yang baik dan benar harus melalui pelaku usaha yang ada izinnya sesuai dengan UU kesehatan No. 36 tahun 2009,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini pemerintah dan pak Jokowi telah bergerak menekankan menggunakan produk dalam negeri. Dari data e-katalog pemakaian produk dalam negeri sudah mencapai 23 persen, tentunya harus kita dorong agar produk dalam negeri lebih menjadi tuan rumah.

“Saat ini data produksi alat kesehatan dalam negeri masih dalam kategori teknologi rendah menengah. Tapi, dari teknologi tersebut sudah mampu kita buat bahkan ada beberapa alat kesehatan yang kita buat sudah ada yang kita ekspor ke negara Amerika, Jepang dan lainnya,” tambahnya lagi

Pesan kami dari Gakeslab pusat sesuai visi misi yang paling penting adalah menjadikan pelaku usaha kesehatan dalam hal ini distributor seluruh Indonesia khususnya di Kepri menjadi pelaku usaha kesehatan yang profesional dan berintegritas artinya punya kompetensi yang baik dengan standar alat kesehatan sesuai dari Kementerian kesehatan.

“Tentunya kami mendorong pengurus untuk aktif bagaimana merangkul, membina dan meningkatkan kompetensi keanggotaannya dalam hal ini menjadi pelaku usaha yang profesional,” tutup Randy.

Sementara itu Ketua Gakeslab Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Masni, ST, mengatakan, keanggotaan ada sekira 33 perusahaan yang sudah terdaftar.

“Jadi, menjual alat kesehatan kita harus ada izin dari Kementerian kesehatan. Di awal tahun ada kebijakan bahwa setiap perusahaan harus memiliki sertifikat cara distributor alat kesehatan yang baik (CDAKB), kalau tidak punya izin tidak bisa memasarkan alat kesehatan di instansi pemerintah atau dianggap ilegal,” ujar Masni.

Sementara itu, untuk program utama kita yakni memprofesionalkan pelaku usaha alat kesehatan dengan mengikuti pelatihan yang akan dilaksanakan dari Kementerian.

“Selain itu, kita akan melaksanakan pameran alat kesehatan dan juga mengadakan seminar untuk peningkatan skill, karena yang dibutuhkan sekarang adalah ilmu, kalau tidak punya ilmu percuma saja tidak ada manfaatnya,” tutupnya.