Menikmati Sensasi Ketinggian dari Tokyo Skytree

Dok Hendrata. Tokyo.

MIMBARPUBLIK.COM, TOKYO- Berkunjung ke Tokyo, Jepang, wisatawan akan diarahkan melihat kota dari ketinggian. Sensasi menikmati pemandangan dari atas langit, hanya tersedia di Tokyo Skytree adalah tempat yang menawarkan sensasi tersebut.

Tokyo Skytree berdiri kokoh sebagai salah satu landmark di Kota Tokyo. Menara pemancar siaran televisi tersebut punya tinggi 634 meter.

Nama Tokyo Skytree diberikan dengan membayangkannya sebagai “sebuah pohon besar yang menghadap ke langit”. Dalam nama tersebut, terkandung sebuah harapan dan keinginan, yaitu “tempat orang-orang berkumpul di sekeliling pohon dan saling mendekatkan hati”.

Hingga Maret 2016 sekarang, menara ini menduduki nomor satu di dunia sebagai menara pemancar sinyal mandiri tertinggi. Di dalam menara, terdapat ruang observatorium tempat Anda dapat memandangi seluruh penjuru Tokyo dan dilengkapi pula dengan restoran serta toko-toko yang menawarkan aneka oleh-oleh

Tokyo Skytree merupakan tower tertinggi di dunia dan jadi bangunan tertinggi ketiga secara keseluruhan. Tokyo Skytree hanya kalah dari Merdeka 118 (678,9 meter) di Malaysia dan Burj Khalifa (829,8 meter) di Dubai, Uni Emirat Arab.

Di Tokyo Skytree, terdapat dua tempat observasi. Tempat observasi pertama diberi nama Tembo Deck yang letaknya di ketinggian 350 meter.

Harga tiket masuk untuk Tembo Deck adalah 2.100 yen alias Rp221 ribu untuk hari biasa. Bila ingin naik ke tempat observasi tertinggi alias Tembo Galleria, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan 1.000 yen.

Antrian untuk masuk ke Tokyo Skytree terbilang padat. Beruntung, kami dari rombongan peserta Indonesia dalam konferensi AOTCA, sudah diatur oleh biro perjalanan yang ditunjuk resmi sehingga tidak perlu mengantre lama naik ke atas. Ada empat lift cepat yang tersedia, kami Umi Khulsum Ph.D dan Wisnu Sambhoro dari IKPI Depok menjajal lift yang hanya perlu sekitar 58 detik untuk sampai ke ketinggian 350 meter.

Setelah tiba di tempat observasi pertama, pengunjung akan langsung dihadapkan oleh pemandangan indah Tokyo dari ketinggian. Di balik kaca-kaca besar, pengunjung bisa melihat empat arah mata angin Tokyo dari ketinggian.

Begitu melangkah ke pintu masuk Tokyo Skytree, pengunjung akan dibawa ke tempat observasi dengan lift. Ramai sekali wisatawan yang menikmati pemandangan 360 derajat dari atas menara ini. Lokasi favorit ya tetap di pinggir kaca observasi sebelah Selatan, karena bisa menyaksikan tata kota Tokyo yang rapih dan Gunung Fuji.

Ada pula teropong yang bisa digunakan untuk melihat bangunan dan tempat-tempat tersebut dari ketinggian, dengan memasukan koin sebesar 50 Yen. Teropong digital itu dilengkapi fitur zoom di dalamnya.

“Ini pengalaman paling menarik kalau ke Tokyo, sensasinya ngeri-ngeri sedap di pinggir kaca transparan,” kata Umi Khulshum Ph.D, konsultan pajak dari IKPI Bekasi.

Namun, kaca transparan di tempat observasi tersebut terbilang kecil sehingga perlu antrian cukup panjang berjalan di atasnya sambil melihat ke bawah ratusan meter.

Bagi wisatawan Indonesia, yang tak kalah pentingnya selama di Skytree adalah bagaimana mengabadikan momen langka ke sini. Tantangannya jelas, pemandangan indah latar belakang yang terang sinar matahari dengan resiko foto jadi kurang fokus karena back light.

Setelah puas memandang Tokyo dari ketinggian, pengunjung bisa berjalan-jalan di lantai bawah. Lantai bawah Tokyo Skytree menghadirkan pusat jajanan dan oleh-oleh. Pengunjung bisa menyantap makanan sambil berbelanja. Harga makanan di sini, relatif terjangkau. (tata)


Laporan langsung dari:
Hendrata Yudha, M.Ikom. +62 8128370550(Pimred MimbarPublik.com) di Tokyo.