Rombongan University Fatoni Thailand dan 6 Dosen Malaysia Terkesima Di Desa Meskom

Ket foto Tamu dari University Fatoni Thailand dan IPG Kampus Perempuan Melayu Malaysia foto bersama bersama Ketua STIE Syari'ah Bengkalis foto by humas

MIMBARPUBLIK.COM, BENGKALIS – Rombongan University Fatoni Thailand dan 6 Dosen Malaysia yang melakukan Kunjungan Kebudayaan Ke Desa Meskom pada Rabu malam, 7 Desember 2022 sangat kagum menyaksikan persembahan seni budaya anak-anak, remaja serta kaum ibu desa ini.

Dari rumah Kepala Desa (Kades) Usman,SP rombongan berjalan kaki diiringi dengan tabuhan “Kompang Berarak” oleh Grup Kompang Indah Budaya desa ini menuju ke Pentas Zapin yang berjarak sekitar 200 meter. Begitu tiba di halaman Pentas Zapin, grup kompang yang menjadi juara pertama dalam Festival Kompang tahun 2022 tajaan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ini menyelesaikan tabungannya dan disambut pula dengan taburan kompang yang beranggotakan anak-anak seusia SD yang berbaris melingkar di sisi kiri pentas mengenakan pakaian yang belum seragam seperti grup kompang yang mengarak tadi.

Setelah semua undangan duduk di kursi yang telah disiapkan, Grup Kompang Indah Budaya mengawali acara dengan persembahan atraksi kompang yang telah mereka bawa dalam festival yang disebutkan di atas tadi. Sungguh molek tabuhan dan bentuk formasi barisan grup kompang ini, wajar saja menjadi juara di tingkat Provinsi Riau.

Acara selanjutnya pembacaan do’a yang dipandu Penyuluh Agama Desa, Sulaiman.

Tarian Zapin Tradisi sanggar Menjulang Budaya pimpinan Usman,SP sang Kades, dengan lagu Bismillah yang dibawakan Herman menjadi suguhan berikutnya di malam yang disinari terang bulan dan ratusan bola lampu pijar di sekitar lokasi acara.

Dalam sambutannya, Kades Usman mengatakan peristiwa yang terjadi pada malam itu menurutnya merupakan anugerah yang luar biasa sehingga mereka dapat menghubungkan silaturahim, hubungan kasih sayang diantara sesama manusia khususnya antara sesama negara-negara serumpun yaitu Indonesia, Thailand dan juga negara Malaysia.

Permohonan maaf disampaikan Kades Usman jika sambutan dan layanan yang diberikan kepada para tamu sekalian kurang berkenan di hati. “Saya mewakili seluruh masyarakat Desa Meskom, sekali lagi memohon maaf yang sebesar-besarnya di hadapan kita semua. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, silaturahim di antara kita tidak cukup sampai di sini saja tapi Insya Allah, kami dari Desa Meskom, Bengkalis di lain kesempatan dapat berkunjung ke University Fatoni Thailand dan juga ke Malaysia. Amin Ya Robbal A’lamin,” kata Usman.

Acara kembali diselingi dengan penampilan tarian kreasi “Serumpun Kampung Zapin” yang dibawakan 4 remaja putri dan 2 putra yang masih usia SD. Tarian yang baru dicipta penata tari tahun ini, beberapa kali telah dipersembahkan sehingga gerak langkah semakin indah dengan iringan musik tari yang digubah.

Ketua STIE Syariah Bengkalis, Dr Khodijah Ishak,SHi,MESy dalam sambutannya pula mengatakan, “STIE Syariah Bengkalis sudah bekerja sama (dengan IPG Kampus Perempuan Melayu Malaysia) sejak 2018 yang lalu. Memang cukup besar pengorbanan kita dari STIE Syariah Bengkalis khususnya membawa STIE Syariah Bengkalis ini unggul di wilayah rumpun Melayu karena untuk University Fatoni Thailand yang mengurus terutama kegiatan mahasiswa yang berada di luar negeri. Alhamdulillah, bulan Agustus yang lalu kami membawa rombongan mahasiswa STIE Syariah Bengkalis untuk melaksanakan magang selama sepekan. Kami sangat salut luar biasa karena Professor Mahamadaree yang hadir pada malam hari ini merupakan tokoh yang diutus dari University Fatoni Thailand untuk belajar terutama ekonomi Islam untuk dikembangkan di wilayah Fatoni Thailand,” kata Khodijah Ishak.

Masih kata Khodijah Ishak, hadirnya University Fatoni Thailand untuk mengikuti pertandingan futsal yang akan dilaksanakan di Bengkalis bersama beberapa perguruan tinggi yang ada di sini diikuti hampir 41 klub futsal SMA/ SMK di Kabupaten Bengkalis dengan total peserta hampir 645 orang peserta.

“Ini merupakan dukungan dan support dari seluruh masyarakat dalam rangka memajukan STIE Syariah Bengkalis terutama untuk mewujudkan unggul sesuai dengan visi menjadi kampus STIE Syariah Bengkalis unggul di wilayah rumpun Melayu. Dari kegiatan seni ini merupakan nilai aset yang berharga bagi kita bersama. Tarian Zapin dan Kompang memiliki nilai jual tinggi yang bisa kita paparkan di skala nasional dan internasional. Ini bisa menjadi minat para pelancong yang akan datang di bumi Kabupaten Bengkalis. Ini harus dipertahankan sehingga dengan kehadiran wisatawan di daerah ini tentu akan mendukung ekonomi yang ada di Kabupaten Bengkalis,” beber Khodijah Ishak.

Selain itu, beberapa bulan lalu STIE Syariah Bengkalis membawa rombongan hampir 30an mahasiswa Malaysia datang ke Bengkalis dan beberapa desa yang ada di Kecamatan Bengkalis. Yang menjadi minat mereka adalah tenun karena tenun mempunyai nilai jual yang tinggi di wilayah Malaysia. Kehadiran wisatawan menjadikan tenun Bengkalis tentu akan mendukung ekonomi masyarakat Kabupaten Bengkalis,” ungkapnya.

Acara selingan selanjutnya, Kades Multi Talenta Usman didaulat menyanyikan lagu Sayang Bengkalis untuk mengiringi Tarian Zapin Tradisi, Zapin Meskom.

Asist Prof Mahamadaree Waeno,SE,MSi dari University Fatoni Thailand dalam sambutannya dalam bahasa Thailand lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu pula berujar, “Sebenarnya saya diri saja Thailand, baju dari Malaysia, sarung dari Aceh, dan diri saya adalah three in one saya tiga adalah Malaysia, Thailand dan Indonesia,” ujarnya.

“Kami di sana hanya menjalankan menyediakan tanahnya untuk wakaf namun bapak ibu dan tuan-tuan adalah mempunyai hak dalam menentukan nasib kami di universitas wakaf tersebut. Harapan kami, suatu saat nanti kami dapat dukungan dan memberi peluang kepada anak-anak kami untuk menata ilmu lebih baik lagi. Insya Allah, kami akan menjalani tugas-tugas kami yang amanahkan oleh masyarakat umat ASEAN. Terima kasih kepada semuanya baik masyarakat Malaysia maupun Bengkalis tentunya,” tutur Prof Mahamadaree.

Tarian Titah Sultan menjadi selingan acara berikutnya yang kemudian disurul sambutan Puan Jaimah binti Abdul Manap dari Institute Pendidikan Guru (IPG) Kampus Perempuan Melayu Malaysia. Beliau mengutarakan agar hadirin bisa merasa bangga karena dilahirkan sebagai seorang Melayu. “Saya datangnya pada malam hari ini cukup bangga kepada sahabat saya yang sudi menjemput kami untuk merasakan kehangatan semangat Melayu lewat tarian dan syair tadi yang telah kita saksikan. Alhamdulillah,” kata Puan Jaimah binti Abdul Manap.

Setelah selesainya acara, Ketua STIE Syariah Bengkalis, Dr Khodijah Ishak menjawab pertanyaan jurnalis media ini mengatakan, ‘Sebenarnya program ini sudah kita rencanakan jauh-jauh hari karena untuk peningkatan program kita untuk seterusnya adalah skala internasional. Dengan kehadiran penampilan seni budaya khususnya di kampung zapin ini, kita berharap dapat meningkatkan kunjungan khususnya dari warga negara asing yang akan berkunjung di Kabupaten Bengkalis negeri junjungan. Harapan kami, seni budaya zapin dan seni budaya Melayu Bengkalis ini senantiasa dikembangkan untuk selanjutnya dilestarikan sehingga menjadi penerus generasi muda dengan nilai jual yang paling tinggi di masyarakat untuk meninggalkan sektor ekonomi di pedesaan dan khususnya di Kabupaten Bengkalis,” pesan Ketua STIE Syariah Bengkalis, Dr Khodijah Ishak.

“Selain dari pade jadi juri untuk pertandingan syair di STIE Syariah Bengkalis, esok saye akan membentangkan satu kajian tentang usul pohon dalam pantun dondang sayang. Jadi, kalau nak dengar sedikit kajian saye tentang pantun dalam dondang sayang bolehlah kite saksikan. Jadi, esok akan saye bentangkan hasil kajian saye usul pohon dalam pantun dondang sayang sangat menarik. Kami juge ade buat PLC (rencana) dengan STIE Syariah Bengkalis untuk buat khidmat masyarakat. Insya Allah, tahun depan mungkin adelah pelajar-pelajar dari kampus IPG Kampus Perempuan Melayu Melaka akan datang untuk buat khidmat masyarakat, maknenye mungkin salah satu acaranye mungkin duduk di rumah penduduk kampung untuk membaur, untuk merasai budaya sebenarnye Melayu di Bengkalis ini,” beber Puan Jaimah binti Abdul Manap dalam dialek Melayu Malaysianya.

“Pertama turun dari feri, naik kerete, saye ghase macam balik kampung, memang keadaannye, suasanenye, caghenye, reka bentuk rumahnye memang hampir samelah rumah kampung di Malaysia terutamenye di Melake dan Johor,” terangnya.

Ilha seorang mahasiswa University Fatoni Thailand yang baru pertama kali datang ke Bengkalis merasakan sangat baik. Wajahnya begitu ceria dan bahagia bersama kawan-kawan kampusnya.

Hadir dalam acara ini selain
Puan Jamah Binti Abdul Manaf juga turut serta Tuan Hj Anyar bin Mohd Len, Tuan Hj Hamzah bin Dollah, Hjh Nor Ezah binti Hj Mohammad dan Puan Rana binti Hamzah dari Malaysia. Kemudian dari STIE Syariah terlihat juga dosen M Fadhil Junery,SE,MESy, juga Danramill 01/ Bengkalis Kapt Cpl Farimus Hendriko, Babinsa Serka Subarianto, Bhabinkamtibmas Bripka Irwan Saputra,SH, Kepala SDN 21, Ketua dan jajaran MKA dan LAMR Desa Meskom, perangkat desa, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, para remaja dan anak-anak.

Keterangan foto

  1. Tamu dari University Fatoni Thailand dan IPG Kampus Perempuan Melayu Malaysia foto bersama bersama Kades Usman dan lainnya, Rabu (07/12/2022).
  2. Mahasiswa University Fatoni Thailand belajar Tarian Zapin Meskom bersama anggota Sanggar Menjulang Budaya, Rabu (07/12/2022).
Review us!