MIMBARPUBLIK.COM, BENGKALIS – Berbagai macam hasil perkebunan dari kecamatan di Kabupaten Bengkalis dipamerkan di acara
Hari Tani Nasional Tahun 2022, Selasa (01/11/2022).
Dalam Talk Show dengan narasumber Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis H Tarmizi,SP,MSi yang diwakili Sekretaris Sevnur, Wisnu Handana, dari Bank Mandiri Cabang Bengkalis, Raja Sayur, Kabid Iswahyudi ini mendapatkan apresiasi dari para petani dan hadirin lainnya.
Pihak Bank Mandiri dalam kesempatan itu menyampaikan bunga pinjaman sebesar 6% per tahun bagi nasabah kredit KUR (Kredit Usaha Rakyat) di Bank Mandiri Cabang Bengkalis.
Setelah Wakil Bupati Bagus Santoso memberikan informasi dan motivasi kepada para petani di daerah ini, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diawali petani Saelan dari Desa Mentayan. Saelan mengungkapkan masalah satu kelompok kena imbas air asin yang tanggulnya jebol. Proposal sudah diajukan tapi sampai sekarang belum dibangun. Kemudian, kawan-kawan kelompok tani di desanya, kalau varitas unggul bibit padi IP200 harapnya tetap dilaksanakan di masa akan datang. “Ada kelompok ingin nanam jagung setelah menanam padi dan ada yang ingin menanam kedelai,” ungkap Saelan.
Muslih, dari Gapoktan Bina Tani Bantan Air juga mengusulkan masalah tanggul karena 20 ha lahan tidak ditanami sejak 2 tahun terakhir. Seluruh lahan Gapotan ini berada di pesisir pantai.
Samsir, petani nenas Desa Penampi pula menyampaikan sejak tahun 2000, Desa Penampi dikenal sebagai Kampung Nenas dengan lahan 50an ha. Harga pupuk kala itu 6.000 sekarang 12.000. Sekarang lahan yang ditanami tak sampai 20 ha. “Mohon bantuan pupuk, pemasaran dan jalan masuk ke lahan perkebunan nenas,” harap Samsir pula.
Menanggapi hal ini, pembangunan tanggul, terang Sekretaris Sevnur berada di Dinas PUPR tapi ajukan ke Dinas TPHP. “Lebih bagus diusulkan saat Musrenbang. Masalah jalan sarana tani, usulkan proposal ke dinas kita, masuk kepada kegiatan dinas,” terang Sevnur.
Kabid Iswadi, menambahkan tanggul merupakan isu utama di dinas ini termasuk di Bukit Batu, Sukajadi. “Mudah-mudahan kedepan ada di tempat kita. Kita ada Komisi Irigasi, di sini akan direkap apa yang akan dibangun dan kewenangannya berada di dinas mana. Untuk jalan sarana tani, Pak Samsir dapat memasukkan proposal. Mudah-mudahan provinsi juga bisa membantu, dan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) ini akan dibangun. Masalah pupuk industri harganya memang sangat tinggi. Pupuk subsidi bisa ditebus dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang bisa menanyakan petugas di dinas ini. Tahun depan tidak bisa menebus pupuk subsidi tanpa kartu tani,” terang Iswahyudi pula.
Saelan memberikan informasi bahwa sebelah kiri kawasan Agro Wisata Desa Mentayan, melalui swadaya sebesar 10 juta mereka melakukan perbaikan tanggul tadi sementara di sisi kiri kawasan Agro Wisata mereka kehabisan dana sehingga perbaikan tidak mampu mereka lakukan.
Iskandar, Penyuluh Kecamatan Bengkalis memberikan masukan harga pupuk yang mahal dengan menggunakan pupuk organik cair, berbahan kotoran, limbah rumah tangga dan lainnya. Beliau menanyakan apakah seorang penyuluh atau petugas bisa mengajukan KUR.
Asep Setiawan Ketua HKTI Kabupaten Bengkalis pula menyampaikan beberapa persoalan yang dihimpun di lapangan. Petani padi diharapkan jangan sampai beralih fungsi lahan tanaman padi ke sawit, pinang maupun lainnya. Persoalan kedua yaitu irigasi, butuh pembangunan kanal yang mengalirkan air dari sungai ke lahan tanaman padi. Ada program pembangunan embung yang kurang efektif. Juga persoalan tanggul, di Desa Api-Api, air laut masuk ke lahan tanaman padi masyarakat. Ketiga, persolan alsintan, ada kenyataan petani meminjam dari kabupaten lain.
Gapoktan Pambang Baru pula dalam Talk Show menyampaikan butuh alat berat untuk replanting kelapa dan jalan masuk ke lokasi perkebunan.
Pihak Bank Mandiri memberikan jawaban bahwa penyuluh yang berstatus PNS tidak bisa mengajukan KUR kecuali pasangannya yang punya usaha. Untuk petani langsung saja datang ke Bank Mandiri mengajukan KUR.
Di Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September ini juga tidak lupa diharapkan Wakil Bupati Bagus Santoso kepada masyarakat yang mengatakan, “Petani itu sudah mempunyai pengalaman dan skill yang lebih hebat. Bagaimana sebetulnya kita yang mempunyai lahan-lahan tidur tidak perlu luas, halaman rumah kita rata-rata luas, mari kita tanami dengan tanaman-tanaman yang dibutuhkan sehari-hari, apakah sayur mayur, apakah pisang ataukah keladi. Ternyata di setiap rumah itu jika ditanami satu rumpun pisang saja dia akan banyak menghasilkan. Ditanam talas juga begitu apalagi cabe. Ini menjadi salah satu pendukung ketahanan pangan. Biar petani serius, fokus di sawah di ladangnya, tapi kita yang mempunyai lahan di samping rumah, belakang rumah yang memang tidak terkelola, mari kita sama-sama semangat tanami, lahan tidur itu kita bangkitkan, lahan tidur itu kita tanami agar menghasilkan dan itu merupakan kebahagiaan bahkan akan menerima pendapatan,” ajak Wakil Bupati Bagus Santoso melalui potretnews.com, Selasa (01/11/2022) sesaat meninggalkan Dinas TPHP menuju ke Politeknik Negeri Bengkalis.
Selanjutnya, kepada jurnalis media ini, Sekretaris Dinas TPHP Sevnur mengatakan bahwa, “Hari ini yang pertama kita memperingati hari tani nasional, yang kedua kita mencoba bersama para petani yang ada di Kabupaten Bengkalis untuk saling berbagi, mendekatkan diri antara dinas (Dinas TPHP) dengan petani dan juga kita mendengar keluhan-keluhan petani yang selama ini ada di lapangan yang belum juga rampung keluhan tersebut. Dan tadi kita buka tanya jawab antara dinas (Dinas TPHP), baik Dinas TPHP Provinsi Riau maupun Dinas TPHP Kabupaten Bengkalis, begitu juga dari perbankan dan petani. Tujuannya bahwa keterkaitan antara petani dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis,” ungkap Sevnur.
Sevnur berharap kepada para petani di kabupaten yang berjuluk Negeri Junjungan ini agar meningkatkan apa yang mereka laksanakan di tempat masing-masing, agar kendala yang mereka hadapi bisa kita bantu sehingga hasil produksi petani bisa meningkat jangan hanya jalan di tempat.
Dengan adanya Penyuluh Pertanian di lapangan, Sevnur menegaskan bahwa merekalah yang menjadi perpanjangan tangan dari Dinas TPHP Kabupaten Bengkalis terkait dengan apa yang dilakukan petani tadi. “Komitmen Dinas TPHP Kabupaten Bengkalis cukup tinggi, dengan mendengarkan dan menanggapi keluhan para petani dalam Talk Show tadi sesuai dengan arahan Bupati dan Wakil Bupati dalam misi dan visinya,” beber Sevnur di akhir wawancara.(mad)