Dua Kapolda Dicopot, Membuat Pencalonan Kapolri Kacau

Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz | Foto: net

MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta – Ketua Presidium IPW Neta S. Pane. Neta menyebutkan bahwa dicopotnya Nana dari Kapolda Metro Jaya akan memperberat peluang mendapatkan bintang tiga sebagai syarat masuk dalam bursa calon Kapolri.

“Kecuali Jokowi nekat meminta Nana dijadikan bintang tiga pada Desember mendatang, karena pensiunnya Sestama Lemhanas dan Kepala BNN dan dimutasikan ke sana,” kata Neta dalam siaran pers yang diterima, Rabu (18/11/2020).

Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021. Dari jauh-jauh hari, sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat Tri Brata (TB) 1 bermunculan.

Dari jenderal bintang dua hingga bintang tiga yang dianggap sudah cocok memimpin Korps Bhayangkara tersebut.

Sementara Listyo pernah menjadi tangan kanan Jokowi sebagai ajudan ketika pangkatnya masih komisaris besar polisi. Kedekatan itu yang menjadikan arahan calon kuat bagi Nana dan Listyo.

Namun, dari beberapa kali pemilihan Kapolri era Jokowi, memang tidak bisa ditebak.

Ada beberapa nama yang digadang-gadang menjadi calon kuat Kapolri, di antaranya Inspektur Jendera Nana Sudjana yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, dan juga Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Keduanya diketahui merupakan orang yang masuk dalam lingkaran Presiden Jokowi.

Nana diketahui pernah menjadi Kapolresta Solo, mengamankan kampung halaman Jokowi ketika menjabat Wali Kota Surakarta. Maka Nana pun dianggap sebagai calon kuat jika dilihat dari kedekatan dengan Jokowi sejak lama.

Namun, tak disangka-sangka, Nana malah dicopot dari jabatan Kapolda gara-gara dianggap abai melihat kerumuman di rumah Habib Rizieq Shihab saat menggelar hajatan pada 14 November 2020.

Penulis: Tata